Cara Menjaga Kualitas Tidur
4 jam lalu
Tidur yang berkualitas menghadirkan kepuasan dan rasa segar pada tubuh, mengurangi kelelahan, serta menurunkan risiko gangguan fisik dan mental
***
Wacana ini ditulis oleh Ayu Anastasya, Luthfiah Mawar M.K.M., dan Dr. M. Agung Rahmadi, M.Si. Lalu diedit oleh Aisyah Umaira, Andieni Pratiwi, Andine Mei Hanny, Dwi Keisya Kurnia, dan Naila Al Madina dari IKM 6 Stambuk 2025, Fakultas Kesehatan Masyarakat, UIN Sumatera Utara.
Dalam sebuah wawancara mendalam dengan beberapa responden remaja dan pekerja muda, banyak yang mengaku sering mengorbankan tidur demi menyelesaikan tugas sehari-hari atau mengejar hiburan digital. Salah seorang responden berkata, “Saya tahu tidur itu penting, tapi kadang terasa tidak ada waktu.” Pernyataan ini mencerminkan kenyataan bahwa, meskipun tidur adalah kebutuhan biologis fundamental, kesadaran akan kualitas tidur masih sering terabaikan, padahal tidur memegang peran utama dalam menjaga kesehatan mental dan fisik. Menurut Carskadon dan Dement (2011), kualitas tidur yang teratur secara signifikan mengurangi risiko penyakit kronis, memperkuat daya tahan tubuh, serta meningkatkan fungsi kognitif, termasuk memori dan konsentrasi.
Tidur yang berkualitas menghadirkan kepuasan dan rasa segar pada tubuh, mengurangi kelelahan, serta menurunkan risiko gangguan fisik dan mental. Kualitas tidur dipengaruhi oleh beberapa aspek, baik kuantitatif maupun kualitatif, seperti durasi tidur, waktu yang dibutuhkan untuk tertidur, frekuensi terbangun, kedalaman tidur, serta kepulasan siklus tidur. Penelitian oleh Hirshkowitz et al. (2015) menunjukkan bahwa orang yang memiliki tidur berkualitas secara konsisten mengalami peningkatan performa otak, stabilitas mood, serta daya tahan tubuh terhadap penyakit, dibandingkan mereka yang tidur terganggu atau durasinya pendek.
Ketidakteraturan tidur atau durasi tidur yang singkat telah terbukti meningkatkan kadar glukosa darah dan menjadi faktor risiko gangguan kardiovaskular, termasuk hipertensi. Selain itu, kualitas tidur yang buruk secara kronis dapat menurunkan fungsi kognitif, merusak memori, dan meningkatkan kerentanan terhadap masalah psikologis seperti depresi dan gangguan suasana hati (Walker, 2017). Dengan kata lain, tidur yang tidak memadai bukan hanya masalah kesehatan sementara, melainkan faktor determinan yang dapat memicu komplikasi serius, termasuk serangan jantung dan stroke, jika dibiarkan berlangsung bertahun-tahun.
Memprioritaskan tidur setelah aktivitas harian yang padat adalah kunci meningkatkan kualitas hidup jangka panjang. Sayangnya, banyak remaja maupun pekerja menganggap tidur sebagai waktu yang dapat dikurangi untuk menyelesaikan pekerjaan atau mengejar hiburan. Kebiasaan ini seringkali berakibat buruk, karena tidur yang cukup adalah fondasi kesehatan yang tak tergantikan. Dampak negatif dari kurang tidur meliputi penurunan kemampuan belajar, percepatan penuaan kulit, kenaikan berat badan, melemahnya daya tahan tubuh, hingga meningkatnya risiko penyakit jantung (Morselli et al., 2012).
Sebaliknya, tidur yang cukup dan tepat waktu mendukung kesehatan fisik dan mental, meningkatkan produktivitas, memperbaiki kualitas kulit, memperpanjang usia, dan meningkatkan performa otak. Tidur yang berkualitas tidak hanya memberikan energi untuk beraktivitas sehari-hari tetapi juga berfungsi sebagai mekanisme regenerasi tubuh, menjaga keseimbangan hormonal, dan memperkuat fungsi sistem imun. Hal ini sejalan dengan temuan National Sleep Foundation (2015) yang menekankan bahwa tidur yang teratur adalah salah satu intervensi sederhana namun efektif dalam pencegahan penyakit kronis dan peningkatan kualitas hidup.
Kesadaran akan pentingnya tidur harus menjadi bagian dari pendidikan kesehatan masyarakat, dimulai dari individu hingga kebijakan institusi dan pemerintah. Membangun pola tidur sehat memerlukan disiplin, lingkungan yang mendukung, dan pemahaman mendalam tentang risiko kesehatan akibat kurang tidur. Dengan menekankan kualitas tidur sebagai kebutuhan prioritas, kita tidak hanya melindungi kesehatan fisik dan mental saat ini tetapi juga memastikan generasi mendatang dapat berkembang optimal, bebas dari beban penyakit kronis yang dapat dicegah.
Tidur yang cukup adalah investasi kesehatan jangka panjang. Di balik setiap malam yang tenang dan teratur, tubuh memperoleh kemampuan untuk memperkuat daya tahan, meningkatkan fungsi kognitif, serta menyiapkan individu menghadapi tantangan kehidupan dengan optimal. Dengan demikian, menjaga kualitas tidur bukan sekadar kebutuhan biologis, melainkan fondasi esensial untuk membangun kualitas hidup yang produktif, sehat, dan berkelanjutan.
Corresponding Author: Ayu Anastasya ([email protected] )

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Cara Menjaga Kualitas Tidur
4 jam lalu
Ancaman Kesehatan di Balik Nikmat Vape
4 jam laluBaca Juga
Artikel Terpopuler